The Form and Function Bahaso Kamuden in Oral Communication among Teenagers in Semurup, Kerinci Regency
Keywords:
Bahaso Kemuden, Slang Language, Semurup, Kerinci Language.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahaso kemuden yang dituturkan oleh masyarakat Siulak Kabupaten Kerinci. Bentuk yang paling banyak ditemukan adalah bentuk kata. Hal demikian diasumsikan karena kata merupakan unit terkecil yang mudah mengalami perubahan makna. Makna bahaso kemuden yang ditemukan dalam penelitian ini adalah (1) cacat mental atau fisik, (2) sifat atau perilaku dan (3) bagian tubuh . Makna bahaso kemuden yang paling banyak ditemukan adalah makna yang merujuk pada sikap dan perilaku. Diasumsikan hal ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku merupakan hal yang sangat penting dan menjadi bagian yang diperhatikan oleh masyarakat Semurup. Bahaso kemuden ini memiliki tiga fungsi, yakni (1) representatif, (2) direktif, dan (3) ekspresif. Fungsi yang paling sering muncul adalah ekspresif karena dilarang, bahaso kemuden dianggap dapat menjadi media untuk mengekspresikan perasaan penutur.
Abstract
The research is aimed at analyzing bahaso kemuden used by the speakers of Semurup language in Kerinci. The word form is the most dominant in bahaso kemuden since it is the smallest unit of meaning which tends to change or shift. The meanings of bahaso kemuden refer to (1) mental or physical illness, (2) bad attitude or bad attribute, and (3) body, The meanings of bahaso kemuden are generaly referred to attitude and attribute. It can be inferred that attitude and attribute are considered important in Semurup society. In terms of function, there are three functions of bahaso kemuden. They are (1) representative, (2) directive, and (3) expressive. Expressive is used as the highest frequency. This implies that through this function, the feeling of the speaker can be expressed profoundly.
References
Afria, R. (2016). Peristiwa Tutur, Campur Kode, dan Alih Kode Antara Pedagang dan Pembeli di Pasar Tanjung Bajure Kota Sungai Penuh. Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 1(2), 143-154. doi:http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v1i2.722
Afria, R., Harianto, N., & Izar, J. (2022). Explanation of Prohibitions on Agricultural Culture in the Structure, Social Function, and Trust of Kerinci Community. Proceeding International Conference on Malay Identity, 3, 170-179. Retrieved from https://www.conference.unja.ac.id/ICMI/article/view/185
Ami, W. F., Ernanda, E., & Afria, R. (2022). Tindak Tutur Representatif pada Film Surau dan Silek dalam Bahasa Minangkabau. Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra, 1(1), 23 - 36. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/kal/article/view/18710
Endriani, H., Ernanda, E., & Afria, R. (2023). Alih Kode Dialek Kecamatan Danau Kerinci dengan Bahasa Korea: Studi Kasus pada Penggemar Budaya Korea. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(3), 293-304. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/kal/article/view/24358
Harmedianti, H., Ernanda, E., & Afria, R. (2023). Variasi Leksikal Bahasa Kerinci Isolek Desa-desa di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci: Kajian Dialektologi . Kalistra: Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(3), 257-270. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/kal/article/view/20307
Kusmana, A., & Afria, R. (2018). Analisis Ungkapan Makian dalam Bahasa Kerinci: Studi Sosiolinguistik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(02), 173 -. https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.6090
Yelnim, Y. (2018). The Influence Of Bigger Thomas’ Hatred Toward The White As Reflected Through His Attitude As Seen In Native Son By Richard Wright. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(1), 125 - 139. https://doi.org/10.22437/titian.v2i1.5220
Yelnim, Y. (2019). Bahaso Jaek Dalam Masyarakat Siulak Kerinci: Kajian Pragmatik. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(1), 152 - 161. https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7024
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Yelnim Yelnim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI) ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI)