Sungai Batanghari: Silang Dinamika Sistem Pengetahuan dan Teknologi dalam Perspektif Sejarah

Authors

  • Nelly Indrayani Universitas Jambi

Keywords:

sungai batang hari, silang dinamika, pengetahuan, teknologi

Abstract

Aspek maritime sangat penting dalam perjalanan sejarah bangsa yang mengantarkan pada dinamika pelayaran, perdagangan, perkapalan, dan pelabuhan. Tulisan ini mengungkapkan maritim atau perairan/ sungai dalam kaitannya dengan sistem pengetahuan ataupun teknologi yang terjadi dalam sejarah Jambi. Metode yang digunakan kajian penelitian ini adalah metode sejarah, yakni pengumpulan sumber-sumber relevan, uji terhadap sumber, interpretasi dan historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan Sungai Batanghari terletak di pantai timur Sumatera memiliki tanah daratannya luas yang dilalui Sungai Batanghari luas 800 km, sehingga memungkinkan para pedagang dengan perahu-perahu besar masuk hingga pedalaman. Akibatnya silang sistem pengetahuan teknologi pun sejak awal abad masehi hingga masa kolonial memberikan dinamika dalam sosial budaya Jambi. Para pedagang atau pelaut menerapkan pengajaran Budha, seni, adat, hukum, bahasa Sanskerta, aksara, teknik menanam di delta-delta, pengobatan, jimat penolak bala, dan perkembangan teknologi kapal.

 

Abstract

The maritime aspect is very important during the nation's history which leads to the dynamics of shipping, trade, shipping, and ports. This paper reveals the maritime or waters/river in relation to the knowledge system or technology that occurred in Jambi history. The method used in this research study is the historical method, namely the collection of relevant sources, testing of sources, interpretation and historiography or historical writing. The results showed that the Batanghari River is located on the east coast of Sumatra and has a large land area traversed by 800 km of Batanghari River, allowing traders with large boats to enter the interior. As a result, the crossing of technological knowledge systems from the early AD century to the colonial period provided dynamics in Jambi's socio-culture. Traders or sailors applied Buddhist teachings, arts, customs, laws, Sanskrit, script, planting techniques in deltas, medicine, bad luck-repelling amulets, and the development of ship technology.

References

Al-Fiqri, Yanuar. (2020). Teknologi Perkapalan Nusantara Abad ke 16-18M. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya. Volum 1. Nomor. 14

Deswani, R. (2006). Buddhist Monasteries and Monastic Life in Ancient India. Delhi: Rajkamal Electric Press.

George, Coedes. Asia Tenggara Masa Hindu Budha

Hamid, Abd. Rahman. (2013). Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Karmay, W.R., Nagano Yashuki. 2003. Asurvey of Bonpo Monasteries dan Temples in Tibet and The Himalaya. Osaka: National Museum of Ethnology.

J. Zwierzycki. (1929). “Geologische Overzichtskaart Van Den Nederlandsch-Indischen Archipel, Overdruk uit het Jaarboek van het Mijnwezen in Nederlandsch-Indië 1929”. Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde Leiden. KITLV

Liebner, H. H. (2002). Perahu perahu tradisional Nusantara: Suatu tinjauan sejarah perkapalan dan pelayaran. Jakarta: Departemen kelautan dan perikanan Republik Indonesia

Marsden, W. (1996). History of Sumatera. Sejarah (3rd ed). Kuala Lumpur: Oxford University.

Moorkerji, R.K (1960). Ancient Indian Education (Brahmanical and Buddhist). Delhi: motilal Banarsidass.

Purwanti, Retno. (2014). Laporan Penelitian Arkeologi Permukiman Candi Kedaton Situs Muarajambi Tahap II, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.

Purwanti, Retno. (2012). Laporan Penelitian Arkeologi Fungsi Halaman Candi Kedaton Situs Muarajambi Tahap III Kabupaten Muara Jambi, Provinsi Jambi. Palembang; Balai Arkeologi Palembang.

Sastri, K.A Nilakanta. The beginning of Intercourse Berween India and Chin. IHQ

Shanmugam, P. (2009). Indian and Southeast Asia. South Indian Cultural Links With Indonesia dalam Naggapattinam to Suvarnadwipa, Reflections on the Chola Naval Expedition to Southeast Asia Singapore: Institute of Southeast Asia Studies

Susanti, N. (2009). Rajendra Chila’s Invasion dan The Rise of Air langga. Dalam H. Kulke, K. Kecavany dan V.Skhuja. ed. Nagapattinan to

Sulistiyono, Singgih Tri. Oktober. (2016). Paradigma Maritim Dalam Membangun Indonesia: Belajar Dari Sejarah. Volum 12. No. 2

Suvarnadwipa: Reflection on the Chola Noval Expeditions to Southeast Asia. Singapura: Institute of Southeast Asia Studies.

Takakusu, J. (1896). A. Record of Buddhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago (A. D. 671-695). Oxford: Clarendon Press.

Utomo, Bambang Budi. (2011). Kebudayaan Zaman Klasik Indonesia diBatanghari. Jambi: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan provinsi Jambi.

Widiatmoko, Agus. (2015). Situs Muarajambi sebagai Mahavihara Abad Ke-7 – 12 Masehi. Disertasi Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Depok: Universitas Indonesia.

Wdiatmoko, A. (1997). Laporan Eksavasi Penyelamatan Perahu Kuno, Situs Lambur, Desalambur I, Kecamatan Muarasabak, Kabupaten Tanjung Jabung. Jambi: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jambi

Wolters, O.W. (1967). Early Indonesian Commerce: A Study of the Origuns of Sriwijaya. New York Cornell University Press.

Zuhdi, Susanto. (2014). Nasionalisme, Laut dan Sejarah. Jakarta: Komunitas Bambu

Zulqoyyim. (2019). Profanisasi dan Sakralisasi Ruang Sosial Kota Jamb 1850an1940an. Yogyakarta: Program Pascasarjan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada

Downloads

Published

2023-12-11

How to Cite

Indrayani, N. (2023). Sungai Batanghari: Silang Dinamika Sistem Pengetahuan dan Teknologi dalam Perspektif Sejarah. Prosiding Seminar Nasional Humaniora, 3, 81–90. Retrieved from http://conference.unja.ac.id/SNH/article/view/252