Penggunaan Ekstrak Condensed Tannin Dari Tepung Daun Sengon (Albizia Falcataria)Untuk Mereduksi Emisi Gas Metan Fermentasi Pakan Di Rumen In Vitro

Authors

  • A Afzalani Fakultas Peternakan, Universitas Jambi
  • R. A. Muthalib Fakultas Peternakan, Universitas Jambi
  • R Raguati Fakultas Peternakan, Universitas Jambi

Abstract

Peternakan ruminansia merupakan sektor yang sangat penting dalam menyediakan sumber protein hewani. Namun seiring perkembangannya mendapat beberapa kendala terkait dengan produksi metan dari ternak ruminansia yang berdampak negatif bagi penurunan produktivitas ternak dan lingkungan (akumulasi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global). Salah satu upaya dalam menurunkan produksi metan ternak ruminansia yaitu dengan menggunakan senyawa metabolik sekunder dari tanaman berupa tannin. Penelitian ini bertujuan  untuk mengekplorasi tannin yang terdapat pada daun sengon (Albizia falcataria) dan mengevaluasi efek suplementasinya dalam pakan  terhadap profil produksi gas metan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap penelitian.  Tahap I,  ekstraksi untuk memperoleh ekstrak condensed  tannin (ECT) pada daun sengon. Tahap II, percobaan taraf perlakuan suplementasi ECT dalam  pakan. Taraf perlakuan suplementasi ECT  diberikan yakni  0, 2, 4 dan 6% dari BK pakan. Aplikasi ECT dilakukan dengan melarutkan ECT dalam tabung reaksi dengan 1 ml aquades, dikocok  lalu dimasukkan ke dalam botol serum yang telah berisi  pakan. Pakan dasar (R0) disusun berdasarkan rasio hijauan konsentrat 60 : 40 dengan kandungan PK 13% dan TDN 65%. Penelitian tahap II dilaksanakan menggunakan teknik in vitro gas yang dimodifikasi dari Mauricio dkk., (1999).  Penelitian dilaksanakan dalam rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 4 perlakuan taraf suplementasi tannin dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan disusun sebagai berikut ; T0 = R0 + 0% tannin, T1 = R0 +  2% tannin, T2 = R0 + 4% tannin dan T3 = R0 + 6% tannin. Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah profil produksi gas dan gas metan yang diukur pada waktu inkubasi 3, 6, 12, 24, 48 dan 72 jam. Laju produksi gas diukur dengan model eksponensial Orskov dan McDonald (1979) berikut : P = a + b (1 – e-ct).Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa  suplementasi ECT dari daun sengon pada taraf 2% mampu  menurunkan  emisi gas  metan  fermentasi  pakan oleh mikroba di rumen.

Downloads

Published

2019-11-01

How to Cite

Afzalani, A., Muthalib, R. A. ., & Raguati, R. (2019). Penggunaan Ekstrak Condensed Tannin Dari Tepung Daun Sengon (Albizia Falcataria)Untuk Mereduksi Emisi Gas Metan Fermentasi Pakan Di Rumen In Vitro. Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal, 240–248. Retrieved from http://conference.unja.ac.id/SemnasSDL/article/view/34