Peran Sinergitas Ekosistem Budaya Terhadap Marginalisas Seni Pertunjukan
Keywords:
senergitas, ekosistem, budaya, marginalisasi, seni, pertunjukanAbstract
Banyak kasus marginalisasi budaya dewasa ini di berbagai daerah, khususnya budaya tradisi seperti seni pertunjukan tradisi. Keberadaannya kurang dipelihara dan jarang mendapat tempat di dalam berbagaai kegiatan tradisi yang membudaya di dalam suatu masyarakat. Pengakuan masyarakat terhadap keberadaan seni pertunjukan tradisi sudah mulai luntur. Padagilirannya seni pertunjukan tersebut jarang digunakan dan difungsikan oleh masyarakat pemiliknya. Sebagai warisan budaya tak benda, seni pertunjukan tidak lagi dibudayakan seperti biasanya oleh pemiliknya. Ditengarai persoalan ini disebabkan kurang berperannya sinergitas ekosistem budaya di daerah tersebut. Ekosistem budaya tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan seni pertunjukan tersebut. Artikel ini memfokuskan persoalan tidak berperannya sinergitas ekosistem budaya yang berdampak pada keterpinggirannya seni pertunjukan tradisi. Padagilirannya diasumsikan bahwa hubungan ekosistem berpengaruh terhadap kehidupan seni pertunjukan tradisi di suatu daerah.
References
A. Budiman. (1997). Teori Negara, Kekuasaan, dan Ideologi. Jakarta: Gramedia.
A. F. Les. (2011). Seni Pertunjukan, Hubungan Kebudayaan dan Kekuasaan Jakarta: Jakarta: Universitas Guna Darma.
Dasuki, S., Mohd Radzi, F., Idris, N., & Abdulah, N. H. (2015). Perkembangan budaya popular dan perubahan sosio-budaya masyarakat pasca moden: Adaptasi budaya asing dalam perkahwinan Melayu.
Dewi, R. K. (2017). Adaptasi budaya dalam pernikahan etnis Tionghoa- Jawa. Interaksi:JurnalIlmuKomunikasi, 6(2), 32-37.
H. Bin Syafii. (2004). Pengurusan Teater Tradisional Mak Yong di Kelantan. Disertasi Ph.D, Universiti Sains Malaysia. Universiti Sains Malaysia, 2004.
I Manan. (1995). Birokrasi Modern dan Otoritas Tradisional di Minangkabau. Padang: Pemda Sumbar.
Indrayuda, I., & Azrul, A. B. A. (2022). Transformation of Traditional Arts into Entertainment Arts: A Case Study of Acting Aspect and Performance Packaging. TheInternationalJournalofVisualDesign, 16(1), 17-18.
Indrayuda, I., & Samsuddin, M. E. (2021). Changes in form and style in Randai performance at the Minangkabau diaspora in Malaysia. Harmonia:Journalof ArtsResearchandEducation, 21(2), 340-355.
Indrayuda. (2012). Cultural Development in the Minangkabau Dance Through The Effect of Social Politics In West Sumatera. Universiti Sains Malaysia.
Jasmiati. (2006). Proses Pewarisan Seni Pertunjukan Tradisional di Tanjuang Gadang Dharmasraya”. Hasil Penelitian yang tidak diterbitkan, FBSS Universitas Negeri Padang.,” Padang
N. Effendi. (2014). Posisi Nagari Minangkabau dalam Perubahan Sosial, Antara Pluralisme dan Pembangunan Partisipatif,” in Seminar Internasional Kebudayaan Minangkabau
Nursyirwan, N., Enida, D., & Alfalah, A. Keanekaragaman Busana Sebagai Jati Diri Komunitas Tualang Siak Terhadap Pertunjukan Musik Kompang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 107-114.
O.R. Sutopo. (2010). Dinamika Kekuasaan dalam Komunitas Jazz Yogyakarta 2002-2010,” J. IlmuSos.danIlmuPolit., vol. 14, no.1, pp. 83–106, 2010.
S. Nugroho. (2003). Pertunjukan wayang Gedhog Dengan Berbagai Permasalahannya,” J.Pengetah.danPencipta.Seni, vol. 9, no. 2.
S. Sairin. (2007). Minangkabau di Persimpangan Jalan. Padang.
Santi, N. W. A., Indrayani, L., & Irwansyah, M. R. (2022). Adaptasi Strategi Penawaran Produk yang Dilakukan Para Pedagang Pasar Seni Sukawati Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 14(2), 313-320.
Setiawan, I. (2011). EksistEnsi sEni PEncak silat di kabuPatEn Purwakarta (kajian tentang strategi adaptasi). Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 3(3), 424-441.
Syarifuddin, S., Karim, A., & Rustam, R. (2023). Identitas dan Adaptasi Kultural Tionghoa Muslim di Kota Kendari. PUSAKA, 11(1), 61-81.
Yunus and Yulizar. (2004). Pewarisan dan Pengembangan Kebudayaan (Suprasuku Budaya Alternatif Nagari Sebagai Wilayah Sub Culture Minang),” in Seminar Internasional Kebudayaan Minangkabau.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Indrayuda Indrayuda

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI) ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di Proceeding International Conference on Malay Identity (ICMI)