Kombinasi Guano Kelelawar Dengan Pupuk Urea Dalam Budidaya Buncis, Phaseolus Vulgaris

Authors

  • Ahmad Taofik Jurusan Agroteknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Yati Setiati Jurusan Agroteknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Lusratu Purnama Jurusan Agroteknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract

Guano kelelawar (GK) adalah kotoran kelelawar dari gua-gua yang menjdi habitat/ sarang kelelwar, dan populer digunakan sebagai pupuk organik sumber unsur P.  Pupuk urea merupakan pupuk anorganik yang digunakan sebagai pupuk N. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kombinasi pupuk guano kelelawar dengan urea. Penelitian dilaksanakan Desa. Ciaro, Kec. Nagreg, Kab Bandung. Rancangan percobaan menggunakan RAK. Percobaan terdiri dari 12 kombinasi yaitu: A = (6 t GK + 50 kg urea) ha-1, B = (12 t  GK + 50 kg urea) ha-1, C = (18 t  GK + 50 kg urea) ha-1, D = (24 t  GK + 50 kg urea) ha-1, E = (6 t GK + 100 kg urea) ha-1, F = (12 t GK + 100 kg urea) ha-1, G = (18 t GK + 100 kg urea) ha-1; H = (24 t GK + 100 kg urea) ha-1, I = (6 t GK + 150 kg urea) ha-1, J = (12 t GK + 150 kg urea) ha-1, K = (18 t GK + 150 kg urea) ha-1, dan L = (24 t GK + 150 kg urea) ha-1, tiap perlakuan diulang 3 kali. Uji lanjut menggunakan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi guano kelelawar dengan urea berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah klorofil, umur berbunga, bobot segar polong per tanaman, dan bobot kering polong per tanaman Perlakuan L memberikan respon yang paling baik terhadap semua parameter.

Downloads

Published

2019-11-01

How to Cite

Taofik, A. ., Setiati, Y., & Purnama, L. (2019). Kombinasi Guano Kelelawar Dengan Pupuk Urea Dalam Budidaya Buncis, Phaseolus Vulgaris. Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal, 156–168. Retrieved from https://conference.unja.ac.id/SemnasSDL/article/view/27