Analisis Peramalan Harga Bawang Merah Nasional Dengan Pendekatan Model Arima

Authors

  • Adhis Millia Windhy Balai Pelatihan Pertanian Jambi
  • Yunisa Tri Suci Balai Pelatihan Pertanian Jambi
  • Ahmad Syariful Jamil Balai Pelatihan Pertanian Jambi

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi strategis  penyebab inflasi. Permasalahan utama komoditas bawang merah adalah sifat musiman yang berpengaruh terhadap ketersediaanya di pasar. Hal tersebut menyebabkan terjadinya fluktuasi harga.  Fluktuasi harga yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerugian baik bagi konsumen maupun produsen. Salah satu langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan membuat prediksi harga yang akurat sehingga tindakan preventif dapat dilakukan untuk meminimalkan gejolak harga. Tujuan penelitian ini adalah : 1) menganalisis keragaan bawang merah nasional, 2) menganalisis peramalan harga bawang merah nasional. Metode deskriptif dan metode peramalan menggunakan model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tren harga rata-rata bawang merah nasional cenderung berfluktuasi tidak sejalan dengan tren peningkatan produksi dan konsumsi. Model ARIMA yang memenuhi kriteria nilai SIC dan AIC terkecil adalah model ARIMA (1,1,3). Hasil peramalan model ARIMA (1,1,3) menunjukkan bahwa pola pergerakan harga di masa yang akan datang menunjukkan tren yang meningkat. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk meminimalisasi fluktuasi harga bawang merah melalui upaya pengelolaan volume impor yang transparan.

Downloads

Published

2019-11-01

How to Cite

Windhy, A. M., Suci, Y. T. ., & Jamil, A. S. (2019). Analisis Peramalan Harga Bawang Merah Nasional Dengan Pendekatan Model Arima. Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal, 591–604. Retrieved from https://conference.unja.ac.id/SemnasSDL/article/view/65