Analisa In Vitrolimbah Nanas Untuk Pakan Ternak Ruminansia

Authors

  • Raguati Raguati Department of Animal Science, Faculty of Animal Science, Jambi University, Jambi, Indonesia,
  • Endri Musnandar Department of Animal Science, Faculty of Animal Science, Jambi University, Jambi, Indonesia,
  • Indra Sulaksana Department of Animal Science, Faculty of Animal Science, Jambi University, Jambi, Indonesia,

Abstract

Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah mengetahui berapa imbangan yang terbaik dari limbah nanas yang  akan digunakan dalam pakan komplit untuk ternak ruminansia. Penelitian dirancang berdasarkan dua tahap penelitian.Penelitian tahap pertama dilakukan melakukan analisa proksimat dari masing-masing limbah nanas seperti daun nanas, mahkota nanas dan kulit nanas.Tahap kedua mencari imbangan komposisi penggunaan limbah nanas dilakukan secara in vitrodiLaboratorium Nutrisi dan pakanternak Fakultas Peternakan Jambi dan Balitnak Ciawi Bogor. Peubah yang diamati adalah total produksigas,kecernaan bahan kering dan bahan organic, amoniak dan Methan serta VFA. Rancangan yang digunakan adalah RAL 4 x 5 yaitu P1: TMN : TDN : TKN = 35 : 30 : 35, P2 : TMN : TDN : TKN = 35 : 20 : 45, P3 : TMN : TDN : TKN = 30 : 15 : 55, P4 : TMN : TDN : TKN = 25 : 10 : 65. TMN( tepung mahkota nanas), TDN ( tepung daun nanas), TKN ( tepung kulit nanas).Data yang  diperoleh dianalisis dengan   sidik ragam.     Jika terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilakukan analisis uji jarak berganda Duncan(SAS, 2003. Hasil penelitian tahap pertama adalah Kulit nanas : 88.95 % BK;  3.85% abu; 17.09% serat kasar; 1.15%  lemak kasar; 8.78% protein kasar; 59.13% BETN, 23.45 ADF, 64,06%. Mahkota nanas : 92,21% BK; 5.82 % abu; 20.004% SK; 10.09% PK; 24.18% ADF; 64.28% NDF. Daun nanas : 90.68% BK, 5.17% abu; 16.99% SK; 10.09 % PK; 3.79% LK.  Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata ( P<0,05) terhadap produksi gas total dan kecernaan bahan kering namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap produksi gas methan, amoniak, VFA dan kecernaan bahan organik. Hasil terbaik adalah perlakuan P3 : Total Gas215.00ml, Metan 121.90ml, Amoniak 8.93mM, VFA 144.50mM, KCBK 56.63%, KCBO 64.07%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah imbangan penggunaan limbah nanas yang terbaik dari proses invitro terdapat pada perlakuan P3 yaitu penggunaan limbah nanas dengan imbangan TMN : TDN : TKN = 30 : 15 : 55. Perlakuan P3 inilah yang akan digunakan dalam penyusunan pakan komplit untuk ternak ruminansia.

Downloads

Published

2019-11-01

How to Cite

Raguati, R., Musnandar, E. ., & Sulaksana, I. (2019). Analisa In Vitrolimbah Nanas Untuk Pakan Ternak Ruminansia. Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal, 674–683. Retrieved from https://conference.unja.ac.id/SemnasSDL/article/view/73