POTENSI TUMBUHAN OBAT DARI HUTAN MANGROVE KALIMANTAN BARAT UNTUK AGRIPRENEUR MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
Keywords:
Avicennia marina, mangrove, Rhizopora apiculata, tumbuhan obatAbstract
Tumbuhan dari hutan mangrove Kalimantan Barat dimanfaatkan masyarakat sebagai obat secara turun-temurun, namun sampai saat ini belum terdata potensi jenis-jenis tumbuhan obat serta pengembangannya sebagai agripreneur bagi masyarakat. Tujuan penelitian adalah menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan mangrove Kalimantan Barat yang digunakan sebagai obat, mendeskripsikan cara pemanfaatannya serta analisis potensi sebagai usaha agripreneur. Penelitian dilaksanakan di tiga hutan mangrove yaitu hutan mangrove Surya Perdana Mandiri Kota Singkawang, hutan mangrove Desa Pasir dan Desa Mendalok Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat selama enam bulan. Metode penelitian yaitu wawancara mendalam kepada masyarakat di sekitar hutan mangrove. Pemilihan responden dilakukan secara snowball sampling. Hasil penelitian diperoleh dua puluh jenis tumbuhan yang terdiri atas 10 famili yang digunakan sebagai obat yaitu Acanthus ilicifolulius L (jeruju), Acrostichum speciosum (piyai), Avicennia alba (api-api), Avicennia marina (api-api putih), Ceriops tagal (tengar), Chrysanthemon morifolium (serunai), Cyanthillium cinereum (pedaraan). Excoecaria agallocha (buta-buta), Melastoma malabathricum (gadek), Morinda citrifolia (mengkudu), Nypa fructicans (nipah), Pluchea indica (beluntas), Phyllanthus niruri. L (ambing buah), Passiflora foetida (rembusa), Physalis angulata L (ceplukan), Rhizopora apiculata (bakau), Rhizophora mucronata (bakau kurap), Sonneratia alba (perepat), Sonneratia sexangula (berembang) dan Xylocarpus granatum (nyirih kapur). Bagian yang digunakan adalah daun, akar dan buah. Tumbuhan obat digunakan untuk mengobati luka terbakar, demam, bisul, sakit perut, asam urat dan bengkak. Potensi usaha agripreneur untuk pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan mangrove memerlukan empat upaya yaitu teknologi budidaya dan pascapanen tumbuhan obat, teknologi ekstraksi dan standardisasi ekstrak, pengujian obat herbal serta teknologi formulasi obat herbal.